About Me
- dinaspumamuju
- 1. Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok menyusun dan mengumpulkan bahan / data perencanaan pembangunan jalan dan jembatan serta melaksanakan pemeliharaan, pengendalian dan pengawasan.
METODE BARU
Artikel Bebas
02.43 | 
Diposkan oleh
dinaspumamuju |
JALAN - JALAN KE STADION PIALA DUNIA DENGAN GOOGLE EARTH 3D
Event piala dunia tahun 2010 sudah sangat dinanti-nantikan oleh seluruh penggemar sepak bola di dunia. Afrika Selatan sebagai negara penyelenggara telah mempersiapkan pesta olahraga sepak bola dunia ini dengan sangat matang. Berbagai sarana dan prasarana utama maupun pendukung telah dibangun dengan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Sebagai tuan rumah Afsel telah membangun beberapa stadion megah seperti Green Poin Stadium, Peter Mokaba Stadium, Nelson Mandela Bay Stadium, dan beberapa stadion megah lainnya.
Google sebagai perusahaan raksasa dunia tidak mau ketinggalan terkait dengan pesta sepak bola piala dunia ini. Melalui salah satu produknya di bidang pemetaan Google Earth dan Google Map serta software aplikasi pembuatan obyek 3 dimensi Google Sketchu membuat sebuah proyek besar (di dunia maya) dengan ”membangun kembali” sepuluh stadion tersebut beserta bangunan-bangunan besar yang ada di sembilan kota penyelenggara piala dunia. Anda tentunya sangat berkeinginan untuk menjelajahi lokasi penyelenggaraan piala dunia tersebut. Disini kami sediakan ”tiketnya” gratis untuk anda agar dapat melakukan tour ke kota-kota di Afsel tempat berlangsungnya even akbar piala dunia. Sebelum kita melakukan ”tour”, beberapa persyaratan yang perlu dilakukan adalah : pertama Google Earth sudah terinstal di komputer anda, bagi yang belum ada dapat anda download disini dan diinstall, selanjutnya untuk bisa menampilkan gambar-gambar 3 dimensi maka perlu diinstall satu plugin untuk Google Earth yang dapat anda download disini. Jika keduanya sudah terintall di komputer anda, ada satu lagi yang harus anda lakukan yaitu download penunjuk jalannya disini (yaitu file *.kmz yang bisa langsung dieksekusi (double click) untuk melakukan tour sendiri ke Afsel dengan Google Earth. Anda dapat terbang langsung ke Green Point Stadium untuk melihat-lihat kota terkenal Cape Town’s. Dari sana anda juga dapat menuju ke Moses Mabhida Stadium untuk melihat kemegahan stadion ini. Atau Soccer City Stadium di Johannesburg yang harus anda lihat. Dengan melakukan perjalanan tour sendiri dengan Google Earth langsung menggunakan file kmz di atas, anda lebih bebas melihat-lihat model 3 dimensi, Foto-foto pembangunan stadion-stadion tersebut serta foto-foto suasana kota di tempat berlangsungnya piala dunia dapat anda saksikan juga. Jadi, tunggu apa lagi… Have a Nice Flight ….article by :
"BOS" HOBBY KOK ANEH DOYAN MENGKRITIK
Nurul Ulfah - detikHealth
Studi menyebutkan semakin tinggi posisi seseorang, semakin tinggi pula kemampuannya untuk mengkritik orang lain, bukan dirinya sendiri. Peneliti menyebut gejala psikologis ini sebagai fenomena 'Hypercrisy'.
Pernahkah kita menyadari mengapa semakin banyak orang yang berada di posisi atas gagal menerapkan aturan yang ia buat dan promosikan sendiri?
Studi terkini mengatakan bahwa faktor kekuatan dan kejayaan yang dimiliki seseorang membuat ia lebih ketat dan kritis terhadap aksi yang dilakukan orang lain, tapi justru rendah pada aksinya sendiri.
Studi yang akan dimuat dalam Journal Psychological Science ini menyebutkan bahwa ada dua fenomena psikologis yang bisa terjadi pada seseorang ketika berada dalam posisi tertentu, yakni fenomena 'hypocrisy' dan 'hypercrisy'.
Dalam sudinya, peneliti dari Ethics and Decision in Management at Northwestern University's Kellogg School memberikan simulasi moral pada partisipan.
Beberapa partisipan pura-pura bertindak sebagai seorang menteri dan beberapa lainnya bertindak sebagai rakyat sipil. Peneliti kemudian memberi beberapa pertanyaan moral pada partisipan terkait masalah aturan, pajak dan lainnya.
"Berdasarkan hasil studi kami, terlihat bahwa seseorang yang punya kekuatan dalam sebuah posisi cenderung lebih ketat, kritis dan menuntut kesempurnaan dari yang lainnya atau dikenal dengan gejala 'hypercrisy'. Sementara itu, kemampuan mengkritik terhadap dirinya sendiri justru rendah, yang dikenal sebagai gejala 'hypocrisy'," ujar Adam Galinsky yang memimpin studi seperti dikutip dari Healthday, Senin (11/1/2012).
Dari laporan yang terdapat dalam Association for Psychological Science disebutkan bahwa fenomena psikologi 'hypercrisy' memang menjadi masalah yang banyak dialami seseorang dengan posisi tinggi.
"Kekuatan dan wewenang yang dimiliki seseorang bisa menimbulkan ketidakseimbangan sosial antara keputusan publik dan perilaku pribadinya, alhasil banyak orang berposisi tinggi gagal menerapkan aturannya sendiri. Ini adalah masalah psikologis dan moral yang harus diwaspadai," kata Galinsky.
(fah/ir)
Pernahkah kita menyadari mengapa semakin banyak orang yang berada di posisi atas gagal menerapkan aturan yang ia buat dan promosikan sendiri?
Studi terkini mengatakan bahwa faktor kekuatan dan kejayaan yang dimiliki seseorang membuat ia lebih ketat dan kritis terhadap aksi yang dilakukan orang lain, tapi justru rendah pada aksinya sendiri.
Studi yang akan dimuat dalam Journal Psychological Science ini menyebutkan bahwa ada dua fenomena psikologis yang bisa terjadi pada seseorang ketika berada dalam posisi tertentu, yakni fenomena 'hypocrisy' dan 'hypercrisy'.
Dalam sudinya, peneliti dari Ethics and Decision in Management at Northwestern University's Kellogg School memberikan simulasi moral pada partisipan.
Beberapa partisipan pura-pura bertindak sebagai seorang menteri dan beberapa lainnya bertindak sebagai rakyat sipil. Peneliti kemudian memberi beberapa pertanyaan moral pada partisipan terkait masalah aturan, pajak dan lainnya.
"Berdasarkan hasil studi kami, terlihat bahwa seseorang yang punya kekuatan dalam sebuah posisi cenderung lebih ketat, kritis dan menuntut kesempurnaan dari yang lainnya atau dikenal dengan gejala 'hypercrisy'. Sementara itu, kemampuan mengkritik terhadap dirinya sendiri justru rendah, yang dikenal sebagai gejala 'hypocrisy'," ujar Adam Galinsky yang memimpin studi seperti dikutip dari Healthday, Senin (11/1/2012).
Dari laporan yang terdapat dalam Association for Psychological Science disebutkan bahwa fenomena psikologi 'hypercrisy' memang menjadi masalah yang banyak dialami seseorang dengan posisi tinggi.
"Kekuatan dan wewenang yang dimiliki seseorang bisa menimbulkan ketidakseimbangan sosial antara keputusan publik dan perilaku pribadinya, alhasil banyak orang berposisi tinggi gagal menerapkan aturannya sendiri. Ini adalah masalah psikologis dan moral yang harus diwaspadai," kata Galinsky.
(fah/ir)
Langganan:
Postingan (Atom)
Subscribe Now: poweredby
